Kenali Efek Samping Stres dan Galau Sebelum Hal-hal ini Terjadi!
Share

Diantara kalian apakah ada yang pernah merasa stres? Jika kalian sedang merasa stres biasanya apa yang kalian lakukan? Setiap orang pasti pernah mengekspresikan stres atau kegalauannya. Karena fisik dan mental kita, memiliki perjalanan dari pengalaman hidup setiap harinya. Stres dan galau memiliki banyak penyebabnya, mulai dari tanggung jawab sehari-hari seperti pekerjaan dan keluarga, peristiwa kehidupan yang dialami, kematian, percintaan atau hubungan cinta, dapat memicu stres dan galau. Dari merasakan stres, ternyata memiliki efek samping, lho! Simak di bawah ini ya penjelasannya.
1. Bisa berefek samping pada central nervous system (CNS) atau biasa disebut sistem saraf pusat
CNS adalah sistem saraf pusat yang bertanggung jawab atas respons. Di otak kamu, hipotalamus, memberitahu kelenjar adrenalin untuk melepaskan hormon stres adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini meningkatkan detak jantung dan mengirim darah mengalir ke daerah-daerah yang paling membutuhkannya dalam keadaan darurat, seperti otot, jantung, dan organ penting lainnya.
Ketika rasa takut yang dirasakan hilang, hipotalamus harus memberitahu semua sistem untuk kembali normal. Jika Sistem Saraf Pusat gagal kembali normal, atau jika pemicu stres atau galau tidak hilang, maka respons akan berlanjut. Galau atau stres yang berlebihan juga merupakan faktor seseorang bisa makan berlebihan atau kurang makan. Bahkan bisa menyebabkan seseoranglari ke minuman alkohol atau narkoba.
2. Sistem pernapasan dan kardiovaskular
Hormon stres dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular. Selama respons stres, kita bernapas lebih cepat, dan berupaya untuk cepat mendistribusikan darah yang kaya oksigen ke tubuh. Jika sudah memiliki masalah pernapasan seperti asma atau emfisema, stres dapat membuat kita lebih sulit bernapas. Di bawah tekanan, jantung juga memompa lebih cepat. Hormon stres menyebabkan pembuluh darah mengkerut dan mengalihkan lebih banyak oksigen ke otot-otot, sehingga kamu akan memiliki lebih banyak kekuatan untuk mengambil tindakan. Tetapi ini juga meningkatkan tekanan darah. Akibatnya, stres dan galau yang terlalu sering akan membuat jantung bekerja keras terlalu lama. Ketika tekanan darah naik, hal itu juga akan beresiko kita untuk mengalami stroke atau serangan jantung.
3. Sistem pencernaan
Galau dan stres juga dapat menyebabkan efek samping pada sistem pencernaan kita. Di bawah tekanan, hati menghasilkan gula darah tambahan (glukosa) untuk memberi dorongan energi. Jika kamu sedang galau atau stres, tubuh mungkin tidak dapat mengikuti lonjakan glukosa ekstra ini. Yang akhirnya dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Aliran hormon, pernapasan cepat, dan peningkatan denyut jantung juga dapat mengganggu sistem pencernaan. Kemungkinan besar mengalami mulas atau refluks asam karena peningkatan asam lambung juga besar. Ditambah, galau memang tidak menyebabkan bisulan, tetapi bisa meningkatkan risiko untuk bisul. Perlu diketahui juga, stres juga dapat mempengaruhi cara makanan bergerak ke seluruh tubuh nih! Yang akhirnya menyebabkan diare atau sembelit. Karena itu juga, kita bisa mengalami mual, muntah, atau sakit perut.
4. Sistem otot
Jangan salah ya, otot pun tau ketika kita sedang stres atau galau loh. Otot-otot kamu akan tegang ketika melindungi diri dari cedera saat galau. Otot akan melepaskan lagi setelah kita rileks. Tapi jika kamu terus-menerus di bawah tekanan, otot kamu mungkin tidak mendapatkan kesempatan untuk rileks. Otot-otot yang kencang menyebabkan sakit kepala, sakit punggung, bahu, dan tubuh terasa sakit. Seiring berjalannya waktu, ini dapat memicu siklus yang tidak sehat ketika kita berhenti berolahraga dan beralih ke obat pereda nyeri untuk meringankannya.
5. Sistem seksualitas dan reproduksi
Galau dan stres itu sangat melelahkan bagi tubuh dan pikiran. Bukan hal yang aneh saat kita kehilangan keinginan atau gairah ketika kamu terus-menerus merasa stres. Jika stres berlanjut untuk waktu yang lama, kadar testosteron pria dapat mulai turun. Ini dapat mengganggu produksi sperma dan menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi. Stres kronis juga dapat meningkatkan risiko infeksi pada organ reproduksi pria seperti prostat dan testis.
Bagi wanita, stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Ini dapat menyebabkan periode yang tidak teratur, lebih berat, atau lebih menyakitkan. Galau atau stres yang berlebihan, juga dapat memperbesar gejala fisik menopause.
6. Sistem kekebalan tubuh
Stres merangsang sistem kekebalan tubuh, yang bisa menjadi nilai tambah untuk situasi langsung. Stimulasi ini dapat membantu kamu menghindari infeksi dan menyembuhkan luka. Namun ketika kamu galau, hormon stres akan melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi respons tubuh terhadap benda asing. Kebanyakan orang-orang yang sedang galau atau di bawah tekanan lebih rentan terhadap penyakit virus seperti flu dan pilek, serta infeksi lainnya.
Itu dia beberapa efek samping dari stres dan galau. Nah, mulai dari sekarang cobalah untuk mengurangi galau serta stres dengan melakukan aktivitas yang lebih positif ya.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan tubuh dan kesehatan mental dengan sumber informasi yang dapat dipercaya di SKWAD Health!
Subscribe YouTube Channel SKWAD Health Sekarang!
Written by: ANJANI EKA LESTARI