LOADING

Type to search

Ginekologi

Hormon yang Mempengaruhi Mood Saat Menstruasi

Share

Perubahan emosional pada setiap wanita terjadinya karena adanya hormon yang mempengaruhi mood saat menstruasi. Hormon ini berperan penting pada kondisi emosional wanita saat akan memasuki masa menstruasi. Pada umumnya wanita yang sedang menstruasi atau akan memasuki masa menstruasi, akan mengalami emosi yang tidak stabil.

Hampir setiap wanita lebih sensitif ketika dalam masa haid. Dalam satu waktu Kamu akan merasakan bahagia, namun dalam waktu lain Kamu bisa mendadak menangis tersedu-sedu atau tiba-tiba meledak marah, lalu bisa kembali stabil. Semua emosi ini bisa Kamu rasakan dalam satu hari secara bergantian.  Lalu, apa sebenarnya penyebab mood bisa berubah-rubah seperti itu?

Berbagai Sebab Perubahan Mood yang Dialami Wanita Saat Menstruasi

Meskipun para ilmuwan tidak mengetahui persis mengapa perempuan bisa menjadi lebih sensitif ketika haid, gejolak emosi yang biasa dirasakan ketika dalam masa haid dicurigai karena terjadinya perubahan pada hormon yang terjadi saat sebelum dan sesudah menstruasi. Jika dirinci satu persatu perubahan mood ini bisa Kamu alami mulai dari hari pertama haid, selama haid, dan setelahnya.

Pada hari pertama hingga hari kelima  saat mesntruasi . Louann Brizendine, M.D, seorang ahli neurobiologi yang berasal dari University of California, mengatakan bahwa mood ketika menstruasi hari pertama cenderung lebih stabil. Hal ini karena hormon yang mempengaruhi mood saat menstruasi yakni estrogen, progesteron, dan testosteron masih dalam keadaan seimbang.

Walaupun begitu, otak akan meningkatkan produksi senyawa prostagkandin yang bisa membuat perut menjadi lebih kram dan mual pada hari-hari awal menstruasi ini. Dalam 5 hari pertama menstruasi, otak akan bertahap memproduksi lebih banyak estrogen dan testosteron yang kemudian akan merangsang endorfrin. Endorfrin ini merupakan hormon bahagia yang bermanfaat sebagai pereda nyeri alami.

Perubahan Mood Pada Masa Subur Wanita

Hari 5 hingga ke 14, menstruasi akan selesai dan mulai masuk pada masa subur. Dalam beberapa haid terakhir, estrogen akan meningkat denngan drastis hingga 14 hari selanjutnya. Ini bertujuan untuk mempersiapkan tubuh untuk memasuki masa subur selanjutnya, sekaligus mempersiapkan rahim untuk berjaga-jaga bila nanti akan terjadi pembuahan.

Selain membuat suasana hati menjadi lebih stabil, estrogen yang meningkat selama masa ini ikut meningkatkan fungsi kognitif otak Kamu. Wanita biasanya akan lebih mudah bersosialisasi, lebih fokus dalam mengerjakan suatu hal, lebih energik, cepat mengambil keputusan dan lebih bawel saat menjelang masa suburnya. Gairah seksnya pun akan meningkat karena kadar testosteron memuncak sebelum masa subur.

Pada hari ke 14 hingga ke 25, Kamu telah memasuki masa subur. Selama dalam masa subur kebanyakan wanita lebih tertarik melihat pria maskulin. Hal ini diungkapkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan dari Kinsey Institute di India Unversity. Hormon yang mempengaruhi mood saat menstruasi ini akan membuat Kamu lebih aktif secara seksual.

Dalam masa ini jumlah hormon yang mempengaruhi mood yakni estrogen Kamu sangat tinggi. Studi menunjukan tingginya kadar estrogen berperan serta dalam mempengaruhi hipotalamus dalam otak, sehingga daya ingat menjadi lebih baik dan lebih cepat dalam menangkap informasi baru. Setelah masa subur ini berakhir, dan tidak terjadi pembuahan maka estrogen dan testosteron akan turun.

Pada hari ke 25 hingga hari ke 28 yaitu masa PMS. Ketika sel telur tidak dibuahi maka tubuh akan bersiap untuk mengeluarkannya melalui mestruasi. Di masa inilah kada estrogen dan progesteron akan paling rendah. Sebagai gantinya otak akan melepaskan hormon stres kortisol dengan jumlah yang cukup tinggi. Itulah hormon yang mempengaruhi mood saat menstruasi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *