Gangguan Kejiwaan yang Mungkin Tidak Kamu Sadari Saat Menggunakan Media Sosial
Share

Gangguan kejiwaan saat menggunakan media sosial ternyata bisa terjadi, sayangnya sering kali kita semua tidak menyadari hal itu. Era globalisasi memiliki pengaruh di segala dimensi kehidupan masyarakat antara dua pilihan. Pada satu sisi, masyarakat menerima kehadiran teknologi, namun di sisi lain kehadiran teknologi modern ini justru membawa berbagai masalah-masalah baru yang bersifat struktural.
Terkait dengan perkembangan teknologi yang memiliki dampak ke arah modernisasi, IPTEK merupakan yang perkembangannya paling pesat. Salah satu di antaranya ialah terbelalak dengan kemajuan teknologi informasi. Sosial media merupakan salah satu bentuk dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang ada. Informasi kini bisa dengan mudah tersebar luas dalam berbagai bentuk.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih ini memang membawa kemajuan bagi sebagian orang, namun teknologi ini juga memiliki dampak buruk, terutama bagi pengguna yang masih muda dan remaja. Tak jarang, penggunaan sosial media yang kurang bijak atau menyimpang dan bahkan berlebihan. Hal ini bisa membawa penggunanya pada gangguan kejiwaan saat menggunakan media sosial.
Narcissistic Personality Disorder (NPD)
Narsistik, meskipun sering digunakan sebagai kalimat untuk mengejek teman yang hobi selfie dan bercermin, namun sebenarnya narsistik ini merupakan salah satu jenis gangguan kejiwaan ketika menggunakan media sosial yang sering terjadi di kalangan remaja masa kini dan berakibat fatal. Penderitanya akan mengagumi diri sendiri dan tidak heran jika ia senang menyebarkan foto selfie-nya.
Di dunia nyata, penderita NPD ini biasanya memiliki sikap egois, kurang empati dan tidak mau mendengarkan orang lain karena menginginkan pusat perhatian hanya tertuju padanya. Hal ini akan berdampak pada proses bersosialisasi yang menjadi tidak mudah. Penderitanya akan susah untuk menjalin hubungan dengan orang yang terlalu cinta dan mengagumi dirinya sendiri.
Body Dysmorphic Disorder (BDD)
Setiap orang yang mengunggah foto di sosial media, biasanya foto tersebut telah diedit sedemikian rupa agar terlihat stunning dengan harapan bisa mendapatkan banyak likes dan ketenaran. Mulai dari mengedit warna kulit, warna foto, dan detail bagian tubuh lainnya agar terlihat sempurna. Tanpa disadari hal ini merupakan sebuah gangguan.
Gangguan ini di sebut dengan Body Dysmorphic Disorder, yaitu gangguan kejiwaan saat menggunakan media sosial dimana merasa insecure, takut atau bahkan tidak PD jika ada bagian tubuh yang ia rasa kurang proporsional. Biasanya gangguan ini terjadi pada mereka yang terlalu sering meliat foto seorang public figure dengan tubuh dan penampilan yang mereka inginkan.
Berbeda dengan penderita NPD yang hobi bercermin untuk kembali mengagumi dirinya sendiri, penderita ini justru hobi melihat kaca untuk mengingatkan kembali bagian tubuh mana yang ia benci. Karena itulah, jangan heran jika foto-fotonya pasti terlihat perfect. Ia rela melakukan operasi, perawatan wajah dan perombakan lainnya demi terlihat sempurna.
Social Media Anxiety Disorder
Social Media Anxiety Disorder atau disingkat dengan SMAD adalah salah satu gangguan kejiwaan ketika bermain media sosial. Dimana para penggunan media sosial merasa ketergantungan dan tidak bisa lepas dari kehadiran sosial media. Penderita ini pasti akan selalu menyempatkan untuk mengecek sosial medianya kapan pun dan di mana pun. Mau itu saat bekerja, makan atau bahkan hangout bersama teman-teman.
Update status dan foto-foto merupakan hal yang wajib bagi para penderita SMAD ini. Bukan itu saja, penderita ini juga akan mengecek feedback dari pengguna lain dengan sering mengecek mengenai beberapa likes atau komentar yang ada di postingannya. Jika tidak mendapatkan like atau feedback lainnya, penderita gangguan kejiwaan saat menggunakan media sosial ini akan merasa terganggu.