LOADING

Type to search

Cara Mengetahui Apakah Kita Masih Menyimpan Trauma / Luka Batin

Psikologi

Cara Mengetahui Apakah Kita Masih Menyimpan Trauma / Luka Batin

Share

Apakah kalian pernah merasa takut atau tiba-tiba sedih ketika teringat kejadian tertentu? Atau mungkin ketika kamu mendatangi suatu tempat, kamu langsung merasa cemas atau sedih karena pernah mengalami kejadian tidak mengenakan disana? Jika seperti itu, bisa jadi kamu masih memiliki trauma atau luka batin yang tersimpan dalam diri kamu tanpa kamu sadari.

Lalu, bagaimanakah cara mengetahui apakah kita masih menyimpan trauma atau luka batin? Skwad  Health akan menjawabnya. Simak di bawah ini ya!

Trauma emosional dapat terjadi karena peristiwa yang menghancurkan rasa tenang kita dan membuat kita merasa tidak berdaya. Misalnya seperti kehilangan orang yang kita cintai, mengalami perlakuan kasar, kecelakaan serius, terkena bencana alam , perang, dan masih banyak lainnya. Hal inilah mengapa trauma meninggalkan luka mendalam yang dapat mempengaruhi psikologis, fisik, emosional, dan perilaku seseorang.

Namun tidak semua orang sama dalam menghadapi trauma yang dimiliki, ada yang dapat menanggapinya dengan baik namun ada pula yang tidak. Kebanyakan orang yang mengalami trauma akan mengalami PTSD atau gangguan stres pascatrauma. PTSD merupakan gangguan kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis. Hal ini tentunya dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam mengatur emosi dan sulit menjalani hubungan yang sehat. Penderita PTSD sering kali mudah takut atau marah meski tidak dipicu oleh ingatan pada peristiwa traumatisnya. Perubahan perilaku ini juga sering membahayakan, baik untuk dirinya maupun orang lain. Tapi harus diingat, tidak semua orang yang mengalami traumatis memiliki PTSD.

Lantas bagaimana cara kita mengetahui jika kita masih menyimpan atau memiliki rasa trauma terhadap sesuatu?

1. Pertama, kamu tiba-tiba sering teringat dengan peristiwa atau kejadian traumatis yang kamu alami

Merupakan hal yang wajar jika kamu masih suka teringat dengan masa lalu. Karena otak kita menyimpan dan merekam setiap kejadian yang kita alami. Itulah mengapa kita bisa mengingat dan merasakan pengalaman atau kejadian yang pernah kita lalui. Namun, ketika kamu mengingat suatu kejadian di masa lalu dan itu menimbulkan rasa sakit, takut, atau sedih dalam hati kamu, bisa jadi kamu masih menyimpan trauma pada masa lalu kamu.

2. Kedua, kamu merasa takut, cemas, sedih, dan marah

Rasa takut, cemas, sedih dan marah merupakan contoh reaksi dari rasa trauma. Kejadian traumatis yang teringat akan memicu kita untuk memberikan reaksi melalui perasaan takut, cemas, sedih, atau  marah terhadap orang-orang sekitar kita. Jadi jika kamu mudah menunjukkan gejala emosi seperti itu, bisa jadi kamu masih menyimpan rasa trauma akan sesuatu.

3. Ketiga, kamu suka menyalahkan diri sendiri

Ketika kamu mengingat kejadian yang traumatis dari masa lalu, kamu akan merasa bahwa kejadian itu adalah kesalahanmu. Rasa penyesalan membuat kamu terus merasa bahwa kamu lah yang melakukan kesalahan atau penyebab dari kejadian buruk di masa lalu tersebut.

4. Keempat, kamu sulit percaya pada orang

Orang yang memiliki trauma biasanya akan sulit percaya pada orang lain. Hal ini membuat seseorang mudah curiga dan membatasi diri pada orang lain, biasanya agar dirinya tidak mendapatkan perlakuan yang menyakitkan. Apakah kamu termasuk orang yang sulit percaya pada orang lain (trust issues)? Kalau iya, bisa jadi kamu memiliki trauma dari masa lalu yang belum terselesaikan.

5. Kelima, kamu menjadi sangat berhati-hati

Selain sulit percaya pada orang lain, orang yang menyimpan rasa trauma merupakan orang yang sangat berhati-hati. Trauma menyebabkan munculnya perasaan takut dan khawatir yang berlebihan. Ini yang akhirnya membuat seseorang menjadi paranoid akan segala hal. Misalnya merasa sedang diikuti saat berjalan di tempat ramai, merasa terancam saat berada di tempat asing, dan lain sebagainya tergantung berdasarkan kejadian traumatis yang pernah dialami.

6. Keenam, sulit tidur

Orang yang masih memiliki trauma akan sulit tidur. Isi pikirannya terus mengganggu dirinya dan selalu membuatnya khawatir. Bahkan bisa sampai membuat dia terjaga semalaman dan sulit merasa kantuk. Selain itu, orang yang memiliki trauma sering mengalami mimpi buruk sehingga takut untuk tidur. Trauma tidak boleh disimpan dan harus segera disembuhkan, karena jika dibiarkan dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang yang mengalaminya. Oleh karena itu, menjadi sangat perlu untuk mengetahui apakah kita masih memiliki trauma atau tidak.

Itu dia beberapa cara untuk mengetahui apakah kamu masih menyimpan trauma atau luka batin dari kejadian masa lalu. Perlu diingat juga, bagi kalian yang mungkin yang masih memiliki trauma atau luka batin, sangat penting untuk memiliki seseorang yang kalian dipercaya untuk berbagi perasaan apa yang sedang dirasakan.

 

Dapatkan informasi mengenai kesehatan tubuh dan kesehatan mental dengan sumber informasi yang dapat dipercaya di SKWAD Health!

Subscribe YouTube Channel SKWAD Health Sekarang!

 

Written by: ANJANI EKA LESTARI

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *